Selasa, 17 Maret 2009

PUISI-KU

Bunda

Bunda . . .
Engkaulah yang melahirkanku
Dengan mempertaruhkan nyawamu
Dari kecil hingga besar
Kau merawatku dengan ketulusanmu . . .
Tanpamu . . . takkan ada yang merawatku
Kau yang memberiku
Makan . . .
Kasih sayang . . .
Kecupan di setiap sudut tidurku

Bunda . . .
Kau menjagaku tanpa lelah
Setiap hari kau menggendongku
Menjagaku dengan penuh kesabaran
Kesabaran yang begitu tulus dihatimu

Bunda . . .
kini kucapkan terima kasih untukmu
Karena semua kasih sayang dan
Bimbinganmu dengan penuh ketulusan
Sekali lagi kuucapkan terima kasih bundaku





Karya : Nissa Cahyaningtyas Safitri

Senin, 16 Maret 2009

DUTA WISATA




LAPORAN KEGIATAN

DUTA WISATA ANAK

KECAMATAN TAMBAKSARI
KOTAMADYA SURABAYA



Oleh :

Nissa Cahyaningtyas Safitri


KELAS 6
SD NEGERI RANGKAH VI / 168
SURABAYA
PRAKATA
















Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan ini saya melaporkan hasil kegiatan “DUTA WISATA ANAK” yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.

Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk lebih mengetahui obyek wisata di Kota Surabaya dan mengenal sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran tanggal 10 November 1945 melawan penjajah Belanda yang tampak pada bentuk bangunan Tugu Pahlawan dan benda bersejarah peniggalan pejuang yang tersimpan di dalam museum.
Mengetahui perkembangan teknologi perkapalan Armada Angkatan Laut Republik Indonesia dan mengetahui sejarah perkapalan pada zaman kerajaan Majapahit di abad ke-14.
Mengenal kekayaan satwa Indonesia, mengetahui asal dan kebiasaan atau perilaku satwa.

Demikian laporan ini saya buat, semoga bermanfaat dan dapat digunakan untuk menambah wawasan / pengetahuan. Dan mohon maaf bila pada penulisan laporan ini terdapat kesalahan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis,
TTD

Nissa Cahyaningtyas Safitri






JADWAL KEGIATAN DUTA WISATA ANAK
KAMIS, 12 MARET 2009
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA





























NO. WAKTU TEMPAT KEGIATAN

1. 07.00 – 08.30 WIB Ruang Sidang Walikota - Berkumpul di Taman Surya
Surabaya - Regristasi Peserta Wisata
Anak

2. 08.30 – 09.00 WIB Ruang Sidang Walikota - Diterima Walikota Surabaya
Surabaya - Audensi dengan Walikota Surabaya
- Penyerahan Tas dan Alat Tulis


3. 09.00 – 09.15 WIB Lapangan Taman Surya - Diberangkatkan oleh Walikota
Surabaya Surabaya


4. 09.30 – 10.30 WIB UPTD Tugu Pahlawan dan - Kunjungan obyek wisata
Museum 10 Nopember Tugu Pahlawan dan Museum
10 Nopember


5. 11.00 – 13.30 WIB ARMATIM - Kunjungan obyek wisata Monumen
Jalesveva Jayamahe dan Kapal
Perang Angkatan Laut

- ISHOMA


6. 14.00 – 16.30 WIB Kebun Binatang Surabaya - Kunjungan Wisata Flora dan Fauna
(KBS) - Sholat


7. 16.30 – 17.00 WIB Kebun Binatang Surabaya - Penjemputan Peserta Wisata Anak
(KBS)





















BALAI KOTA SURABAYA


Gedung Balai Kota Surabaya.
Surabaya sebagai Resort Gemeonte (Haminte) secara resmi mulai berdiri pada tanggal 1 April 1906. Sebelumnya Surabaya merupakan bagian dari karesidenan Pemerintah Haminte dijalankan oleh Dewan Haminte yang diketuai oleh asisten residen sebagai Kepala Daerah.
Tahun 1916 diangkat Walikota Surabaya pertama, A. Meyroos yang bertugas sampai tahun 1921. Baru setelah walikota yang kedua, G.J. DIJKERMAN, terpilih, rencana membangun gedung Balai Kota diwujudkan.
Gedung utama Balai Kota di Taman Surya di daerah Ketabang itu mulai dibangun pada tahun 1923 dan mulai ditempati pada tahun 1927. Arsiteknya ialah C. Citroen dan pelaksanaannya H.V. Hollandshe Beton Mij. Biaya seluruhnya, termasuk perlengkapan dan lain-lainnya, menghabiskan dana sekitar 1000 gulden.
Ukuran gedung utama : panjang 102 m dan lebar 19 m. Konstruksinya terdiri dari tiang-tiang pancang beton bertulang yang ditanam, sedangkan dinding-dindingnya diisi dengan bata dan semen. Atapnya terbuat dari rangka besi dan ditutup dengan sirap, Belakangan atap ini kemudian diganti dengan genteng.
Setelah Republik Indonesia diproklamirkan, dilantiklah Radjamin Nasution sebagai Walikota Kota Besar Surabaya. Berdasarkan Penpres 1959 No. 16 maka ditetapkan Walikota menjadi Kepala Daerah Kota Surabaya. Tahun 1965 Kotapraja Surabaya resmi menjadi Kotamadya.







TUGU PAHLAWAN



Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 10 bidang. Koordinat: -7.245808, 112.737785
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali.
Monumen ini berada di tengah-tengah kota, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu icon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November dimana pada tahun 1945 banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.
Tragedi pada tanggal 10 November 1945 dalam episode sejarah yang lalu membuat Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan itu merupakan salah satu alasan mengapa Tugu Pahlawan di bangun. Walaupun banyak patung atau monumen di Surabaya,yang satu ini paling penting.
Tugu Pahlawan berdiri bagai sebuah roket yang menjulang tinggi di Taman Kebunrojo bersebrangan dengan kantor Gubenur Jawa Timur di Jl. Pahlawan. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November,di mana tahun 1945 para pahlawan gugur dalam perang kemerdekaan




KRI MAKASAR

KRI Makassar (590) adalah sebuah kapal LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal perang rumah sakit. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi stealth ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam. Kontrak kapal ini ditandatangani pada Desember 2004, kontrak ini berisi tentang pengadaan satu Kapal Komando (KRI Tanjung Dalpele) dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya dibangun di PT PAL Surabaya).
Ukuran
Kapal ini mempunyai panjang 122 meter itu dapat mengangkut sekitar 500 personel, 13 ranpur,dan lima helikopter. Kapal berbobot 7.800 ton itu, juga dilengkapi dengan dua landasan pendaratan helikopter (helipad).
Senjata
Kapal ini dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 100 mm, dilengkapi ruang CIC untuk sistem kendali senjata (fire control system), serta sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal jenis kombatan lain untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikopter.



DATA KRI MAKASAR

Pembuat : Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd.
Korea Selatan

Berat : 7.800 ton

Panjang : 122 meter

Lebar : 22 meter

Awak kapal : 500 personil

Alat tempur : 13 kendaraan tempur

Helikopter : 15 helikopter ( 2 helipad )

Meriam : 100 mm





MONUMEN JALESVEVA JAYAMAHE


Monumen Jalesveva Jayamahe yang terletak diujung Utara Surabaya menampilkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berpakaian PDU - 1 lengkap dengan pedang kehormatan menatap kearah laut berdiri tegak di atas bangunan gedung dengan ketinggian keseluruhan mencapai 60,6 m. Menggambarkan generasi penerus dengan penuh keyakinan dan kesungguhan siap menerjang ombak badai menuju arah yang telah ditunjukkan yaitu cita-cita bangsa Indonesia.Monumen Jalesveva Jayamahe diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-2 yaitu Bapak H. Soeharto pada tanggal 5 Desember 1996.
Di dalam Monumen Jalesveva Jayamahe terdapat Museum yang menyimpan model / miniatur jenis-jenis kapal yang pernah digunakan untuk memperkuat Kelautan Indonesia, diantaranya :

- Prahu Layar Majapahit
Salah satu bentuk prahu layar zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang berlokasi di Kabupaten Trowulan, Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Bentuk prahu ini diambil dari Relief yang ada di beberapa candi dan diangkat menjadi miniature.

- KRI Irian
Merupakan salah satu jenis kapal penjelajah yang dibuat oleh Rusia dengan berat kapal 15.450 ton (berat kosong), 19.200 ton (berat penuh). KRI Irianf didatangkan dari Rusia pada tanggal 3 Oktober 1962 dan dioperasikan untuk memperkuat Armada Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1962-1971.

Di sebelah Monumen Jalesveva Jayamahe terdapat sebuah Gong yang diberi nama “GONG KYAI TENTREM”. Gong tersebut terbuat dari bahan kuningan.






KEBUN BINATANG SURABAYA (KBS)

Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di jalan Setail No. 1 Surabaya, KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, didalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces.
Sejarah
Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.
Susunan Pengurus Pertama Kebun Binatang Surabaya :
Ketua: J.P Mooyman
Sekretaris: A.H. de Wildt
Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu :
F.C. Frumau
A. Lenshoek
H.C. Liem
J. Th. Lohmann
Edw. H. Soesman
M.C. Valk
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani / KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula. Dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk tinggal didalam kebun dan mengurus segala aktivitas kebun (pimpinan). Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektar dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS tlah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat rekreasi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.