Rabu, 08 April 2009

Studi Wisata

KRI MAKASAR




KRI Makassar (590) adalah sebuah kapal LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal perang rumah sakit. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi stealth ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam. Kontrak kapal ini ditandatangani pada Desember 2004, kontrak ini berisi tentang pengadaan satu Kapal Komando (KRI Tanjung Dalpele) dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya dibangun di PT PAL Surabaya). Nama komandan KRI Makasar yaitu Letnam Kolonel Laut Taat Siswo Sunarto, harganya cukup mahal uang yang didapat dari rakyat.
Ukuran
Kapal ini mempunyai panjang 122 meter itu dapat mengangkut sekitar 507 personel, 22 kendaraan tempur, 13 ranpur,dan lima helikopter. Kapal berbobot 7.800 ton, dilengkapi dengan dua landasan pendaratan helikopter (helipad).
Senjata
Kapal ini dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 100 mm, dilengkapi ruang CIC untuk sistem kendali senjata (fire control system), serta sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal jenis kombatan lain untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helicopter, Radar untuk mencari atau mendeteksi musuh yang ingin menyerang, tingginya 5 meter, dapat mengeluarakan 2 kapal kecil.
Tugas pokok dan ruangan

Melaksanakan doking and doking, mengangkut personil dan material.
Ruangan yang dimiliki kapal KRI Makasar yaitu Rekreasi, rapat, ruang tidur, toilet, kamar mandi, ruang pertemuan presiden, dan acara protokoler, plastik perak yang berada di dinding-dinding kapal gunanya untuk peredam panas.

Yang dimiliki KRI Makasar

Yang dimiliki kapal ini yaitu 2 Lsiu , 2 setram, 1 rol table, 32 tank, glagat hely alat untuk menurunkan helykopter, dan fledikelef untuk menaik turunkan kendraan, dapat berlayar 30 hari atau 1 bulan.

DATA KRI MAKASAR


Pembuat : Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd.
Korea Selatan

Berat : 7.800 ton

Panjang : 122 meter

Lebar : 22 meter

Tinggi : 35 meter

Awak kapal : 500 personil

Alat tempur : 13 kendaraan tempur

Helikopter : 15 helikopter ( 2 helipad )

Meriam : 100 mm

Kecepatan : 15 knot

Kapasitas : 200 orang


MUSEUM LOKA JAYA SRANA


Pahlawan Harun Gerbang Museum Loka Jaya Srana Pahlawan Usman
Museum Loka Jaya Srana berlokasi di Morokrembangan kompleks Angkatan Laut Indonesia (Surabaya Utara), sebelah Selatan pelabuhan. Museum ini didirikan atau diresmikan tanggal 19 September 1969, yang meresmikan museum ini yaitu Ibu R. Mulyadi. Museum ini memperagakan peralatan armada laut, sebuah koleksi dari planetarium, astronavigadium, pemelitian planetarium dan peralatan perang Angkatan laut RI. Di depan museum Loka Jaya Srana ini terdapat 2 patung pahlawan Dwikora yaitu Usman dan Harun. Museum ini dibagi menjadi 7 ruangan yaitu Ruang Sudarsono, Ruang Senjata, Ruang Pimpinan, Ruang Armada, Ruang Kapten Pahlawan Laut, Ruang Dewaruci, Ruang Taruna.

Pataka atau bendera bersejarah

Pataka : Komando daerah maritim-2 ( kodamar-2 )
Sk. Menpang AL : No. 5030.18. Tahun 1967
Tulisan : Patah tumbuh hilang berganti
Dipakai mulai tahun : 1967

Pataka : Komando daerah maritim-4 ( kodamar-4 )
Sk. Menpangal : No. 5030.30.18. Tahun 1967
Tulisan : Jala Viveka Jaya
Dipakai mulai tahun : 1966

Pataka : Komando daerah maritim-5 ( kodamar-5 )
Sk. Menpangal : No. 5030.30.18. Tahun 1967
Tulisan : Bahari Jaya Wohana Wangga
Arti tulisan : Keju spaah di laut sebagai sarana untuk mencapai tujuan
Dipakai mulai tanggal : 29 Juli 1967

Pataka : Daerah angkatan laut-8
Tulisan : Jala Kartika Sakti
Arti tulisan : Seluas samudra, setinggi bintang loyalitas kita dalam
mendarma bakti diri
Tahun : 1967

Pataka : Komando daerah maritime-6 ( kodamar-6 )
Sk. Menpangal : No. 5030.18. Tahun 1967
Tulisan : Toma Kopa Mena
Arti Tulisan : Maju terus dengan semangat menendang segala rintangan
Dipakai mulai tahun : 1967

Pataka : Komando Armada Samora ( KOARSAM )
Sk. Menpangal : No. 5030.41. Tahun 1966
Tulisan : Vira Bajra Jala Paksa
Arti tulisan : Secepat kilat menuju sasaran yang harus dihancurkan
Dipakai mulai tanggal : 7 Desember 1966

Pataka : Komando Armada
Tulisan : Ghora Viramadya Jala
Dipakai mulai tahun : 1967

Pataka : Panji TNI-AL
Tulisan : Jales Veva Jaya Mahe
Arti : Justru di laut kita jaya
Dipakai mulain tahun : 1949

Pataka : Komando Armada Nusantara ( KORTAR )
Sk. Menpangal : No. 5030. 40. Tahun 1966]
Arti tulisan : menguasai 7 lautan

Pataka : Armada Republik Indonesia
Tulisan : Ghora Vira Madya Jala
Dipakai mulai tahun : 1949

Pataka : A.L.R.I Devisi IV Kalimantan
Tulisan : Tunting sampai kaputing
Dipakai mulai Tahun : 1946

Pataka : Komando kawasan maritim Tengah
Tulisan : Ketetapan dan Kekuatan
Dipakai tahun : 1949

Duaja / Bendera Kapal dari : Komando Jenis Bantu
Tulisan : Maju dan menang

Duajal / Bendera Satuan Kapal dari : Komando jenis penjelajah / pemburu

Duajal / Bendera Satuan Kapal dari : Komando jenis Amphibi

Kendaraan-kendaraan bersejarah

KRI Todak
Data umum ;
No. Lambung 2512
Jenis : Kapal Buru Selam Troyer
Buatan : Rusia
Panjang : 120,6 meter
Lebar : 6,3 meter
Lebar : 12,5 meter
Dibuat tahun : 1956
Digunakan tahun : 1958
Mesin MPK : Diesel Mak 1.500 X 2
Kecepatan : 16,7 knot

KRI Ratulangi
Data umum :
Type : Tendori
Negara asal : Rusia
Di Indonesia : Surabaya, 10 Agustus 1962
Daya Apung : 40700 Ton ( standard )
6.000 Ton ( penuh )
Ukuran : 450 X 49 X 17 feet
Mesin : Diesel
Kecepatan : 21 knot
ABK : 300 orang




KRI Hang Tuah
Data umum :
Type : Korvet
Buatan : Belanda
Panjang : 65,825 meter
Lebar : 9,488 meter
KRI 602
Data umum :
Type : Spee Boat Korvet
Buatan : Belanda
Panjang : 34,17 meter
Lebar : 3,115 meter

KRI Patimura
Data umum :
Daya apung : 950 Ton ( standard )
Ukuran : 270,5 X 34 X 9 feet
Mesin : Diesel
Kecepatan : 22 knot
Persenjataan : meriam 2 X 3 inchi
Meriam 2 X 30 mm
ABK : 300 orang

Kapal K-61 ( Kendaraan Angkutan Pasukan dan Arteleri )
Kapal ini telah berjasa ikut dalam operasi Tri Kora atau Jayawijaya ( pembebas Irian Barat ), operasi Dwi Kora ( Malaysia ), operasi Tumpase ( Sulawesi Tenggara ), operasi Seroja ( Timor Timur ).















Sepeda Motor


Merek : Sandap
Buatan : Jerman Barat
Sepeda motor ini adalah sepeda motor yang pertama kali dimiliki oleh dinas polisi TNI-AL yang sehari-harinya dipergunakan untuk mengawal panglima Armada di era tahun 1960-an.

Mobil KPR 14 / 17


Mobil KPR 14 / 17 kendaraan pengangkut roket yang sanat ampuh daya gempurnya telah berjasa dalam operasi Tri Kora atau jaya wijaya.

Senjata-senjata bersejarah

Kelongsongan Proyektil Peluru KRI Irian Proyek peluru meriam kaliber 120 mm yang berada dalam KRI terbesar yang pernah dimiliki oleh Tentara Nasianal Indonesia Angkatan Laut.






Torpedo


Data teknis :
Panjang : 5,25 meter
Diameter : 4,5 meter
Berat lengkap : 1459 Kilogram
Motor TPO : 4 silinder
Bahan peledak : TNI 230 kilogram
Tekanan udara : 150 kg / cm
Jarak tembak : 3.000 yard
Mekanik penyumbat pistol impack

Diakhiri sejarahnya

Torpedo ini peninggalan Jepang pada saat PDI yang oleh angkatan laut Jepang pernah dipakai untuk melakukan penyerangan secara mendadak Armada Amerika Serikat di Perl Horbour pada tanggal 7 Desember 1941 selanjutnya dibawa ke Indonesia untuk menghadapi serangan balikan dari Amerika Serikat setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu tanggal15 Agustus 1945. Torpedo-torpedo yang ada di Indonesia berhasil memiliki Angkatan Laut Republik Indonesia dan pernah dipasang di salah satu kapal perang TNI-AL yaitu KRI Pulau Roti dan pernah dihancurkan 1956 kemudian tahun 1952 untuk operasi Tri Kora.











Pakaian-pakaian bersejarah









( a ) ( b ) ( c )

Keterangan gambar :
a. Pakaian Dinas Lapangan TNI-AL KKO ( Korps Komando )
b. Pakaian Dinas Lapangan TNI-AL ( PDL )
c. Baju Selam dengan berat 90 kg merupakan baju selam yang pertama kali dimiliki TNI-AL pada tahun 1950 – 1960 dipakai oleh Yos Sonarso.

Selain pakaian-pakaian bersejarah di dalam Museum Loka Jaya Srana terdapat juga Meja Kasal Laksamana Madya. Meja ini dipergunakan oleh Kasal Laksamana Madya yang bernama R. Soebijakto yang telah yang telah berhasil mengembalikan “ALRI GUNUNG KE LAUT” pada bulan April 1948 – Juli 1959.
Kursi meja terakhir mantan Gubernur AAL ( Armada Angkatan Laut ), atas nama Frit Suak Laksamana Muda TNI ( Purn ) atau sebagai Direktur PT. Frida Agung Nusa, Jl. Praja V / 62 Kebayoran Lama Jakarta.

Meja kursi bersimbul ( Koarsam ) Komando Armada Samudra ) dipakai Panglima Armada pada tahun 1970 – 1978.

Sebuah bufet buku yang pernah dipergunakan oleh Panglima Armada S. Tahun 1970 sampai dengan 1978.









Selain pakaian-pakaian bersejarah di dalam Museum Loka Jaya Srana terdapat juga mesin ketik dan mesin kasir.






Mesin Ketik Mesin Kasir


Papan Piagam bersejarah

Papan piagam ini diberikan kepada perwira 2 dan Tamtam A2 dari
Republik Indonesia Pulau Alor 717 untuk memperingati persahabatan ya persahabatan yang kuat antara angkatan laut Amerika Serikat dan
Republik Indonesia.




Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, tengah membuat Korps Kadet Armada Angkatan Laut sebuah Pataka Armada Angkatan
Laut dengan motonya yang terkenal yaitu “ HREE DHARMA
SHANTY “ pada tanggal 10 Desember 1956.

















Museum Planetarium


Museum Planetarium cukup langka di Negara Republik Indonesia, terdapat 3 Museum Planetarium di Negara kita ini yaitu di Jawa Barat ( Jakarta ) dan Jawa Timur (Surabaya ), yang terbaru di Indonesia yaitu di Kalimantan.
Museum Planetarium di Surabaya terletak di Moro Rembangan di Akademi Angkatan Laut Indonesia ke arah selatan dari Surabaya. Ini adalah Museum peralatan pertempuran Angkatan Laut Indonesia. Juga satu koleksi planetarium dan astronavigadium. Buka setiap hari dari 08.00–14.00 WIB. Asal usul dari Museum Loka Jala Crana adalah berdasar pada 19 September 1969 dengan nama museum AKABRI LAUT, baru pada 10 Juli 1973 statusnya adalah ditingkatkan menjadi musium TNI-AL. Pada 6 Oktober 1979 nama berubah untuk menjadi MuseumTNI-AL Loka Jala Srana. Museum TNI-AL Loka Jala Crana berada di Morokrembangan Surabaya di pusat Akademi TNI-AL (AAL) (Indonesia Maritime Marine Military Academy) yang mendidik calon perwira TNI-AL tingkat Academy dan Commando, TNI-AL Education (KODIKAL) yang mendidik kandidat [dari] Tamtama, Bintara, calon perwira dari Bintara (CAPA) dan alumni perguruan tinggi serta pendidikan lanjutan heroik. Itu kompleks adalah dikenali sebagai "Bumi Moro" Surabaya. Museum ini mendemonstrasikan dan menyelamatkan objek bersejarah yang dimiliki serta diterapkan oleh TNI-AL selama revolusi fisik hingga sekarang dalam bentuk jenis meriam kapal perang, pesawat, helikopter, artileri medan, KRI Dewa Ruci monumen dan pertahanan udara air serta benda bersejarah lain seperti meriam kapal "HRMS DE ZEVEN PROVINSIEN". KRI DEWARUCI adalah jenis kapal layer tiang tinggi, milik TNI AL sering melakukan angkutan laut dari kehendak baik untuk beberapa bulan dan perhentian di/dalam kota pelabuhan di Asia, Afrika dan Eropa. KRI DEWA RUCI komandan satu ditugaskan petugas dari Letnan kolonel dari kesatuan pelaut. Kru (ABK) adalah berjumlah 75. Melakukan aktivitas rutin seperti praktek dari Kartika Jala Krida (KJK) untuk Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) (Kadet dari Academy Maritime Military) tingkat III. Disana tersedia bangunan planetarium untuk melihat tata surya (astronomi), Bima Sakti. Planetarium adalah sebagai mendukung fasilitas untuk belajar kadet (taruna) telah mensupply pengetahuan ketika mereka melakukan suatu perjalanan di laut. Situasi dari bintang bisa menentukan posisi mereka untuk tinggal meliputi pergantian dari waktu. Bagaimana gerakan bintang pola calon arah dan waktu.





Informasi yang kami dapat di dalam Museum Planetarium yaitu :

Ditemukannya planet baru yaitu planet Shena sebagai pengganti planet Pluto yang di karenakan planet Pluto termasuk Asteroid atau planet kerdil. Yang menemukan planet Shena tersebut adalah Badan Atariksa di Amerika Serikat yang bernama “ NASA “
Pada tahun 2006 yang tugasnya menyelidiki benda – benda di luar angkasa.

Rasi Bintang adalah sekumpulan bintang yang apabila digabung – gabungkan akan mempunyai bentuk tertentu, biasanya Rasi Bintang digunakan sebagai petunjuk arah.

Contoh :










( a ) ( b ) ( c ) ( d )

a. Rasi Bintang Gubuk Penceng disebut juga Rasi Bintang Pari :
Rasi Bintang Gubuk Penceng / Rasi Bintang Pari merupakan gugusan bintang yang terdiri dari empat buah bintang, bentuknya menyerupai gubuk dan letaknya penceng.
b. Rasi Bintang Waluku di sebut juga Rasi Bintang Orion :
Rasi Bintang Orion Rasi Bintang Waluku / Rasi Bintang Orion merupakan Rasi Bintang yang lain dan dapat dipergunakan untuk pedoman menunjukkan arah barat.
c. Rasi Bintang Kalajengking disebut juga Rasi Bintang Scorpion :
Rasi Bintang Kalajengking / Rasi Bintang Scorpion merupakan Rasi Bintang yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah tenggara
d. Rasi Bintang Biduk di sebut juga Rasi Bintang Pedang Sunggang :
Rasi Bintang Biduk / Rasi Bintang Pedang Sunggang merupakan Rasi Bintang yang
dapat digunakan sebagai petunjuk arah utara.





Berikut ini adalah 88 rasi bintang modern berdasarkan luasnya di langit, diukur dalam derajat persegi.

Urutan
Rasi Bintang
Luas
1
Hydra
1303 derajat persegi
2
Virgo
1294 derajat persegi
3
Ursa Major
1280 derajat persegi
4
Cetus
1231 derajat persegi
5
Hercules
1225 derajat persegi
6
Eridanus
1138 derajat persegi
7
Pegasus
1121 derajat persegi
8
Draco
1083 derajat persegi
9
Centaurus
1060 derajat persegi
10
Aquarius
980 derajat persegi
11
Ophiuchus
948 derajat persegi
12
Leo
947 derajat persegi
13
Boötes
907 derajat persegi
14
Pisces
889 derajat persegi
15
Sagittarius
867 derajat persegi
16
Cygnus
804 derajat persegi
17
Taurus
797 derajat persegi
18
Camelopardalis
757 derajat persegi
19
Andromeda
722 derajat persegi
20
Puppis
673 derajat persegi
21
Auriga
657 derajat persegi
22
Aquila
652 derajat persegi
23
Serpens
637 derajat persegi
24
Perseus
615 derajat persegi
25
Cassiopeia
598 derajat persegi
26
Orion
594 derajat persegi
27
Cepheus
588 derajat persegi
28
Lynx
545 derajat persegi
29
Libra
538 derajat persegi
30
Gemini
514 derajat persegi
31
Cancer
506 derajat persegi
32
Vela
500 derajat persegi
33
Scorpius
497 derajat persegi
34
Carina
494 derajat persegi
35
Monoceros
482 derajat persegi
36
Sculptor
475 derajat persegi
37
Phoenix
469 derajat persegi
38
Canes Venatici
465 derajat persegi
39
Aries
441 derajat persegi
40
Capricornus
414 derajat persegi
41
Fornax
398 derajat persegi
42
Coma Berenices
386 derajat persegi
43
Canis Major
380 derajat persegi
44
Pavo
378 derajat persegi
45
Grus
366 derajat persegi
46
Lupus
334 derajat persegi
47
Sextans
314 derajat persegi
48
Tucana
295 derajat persegi
49
Indus
294 derajat persegi
50
Octans
291 derajat persegi
51
Lepus
290 derajat persegi
52
Lyra
286 derajat persegi
53
Crater
282 derajat persegi
54
Vulpecula
278 derajat persegi
55
Columba
270 derajat persegi
56
Ursa Minor
256 derajat persegi
57
Telescopium
252 derajat persegi
58
Horologium
249 derajat persegi
59
Pictor
247 derajat persegi
60
Piscis Austrinus
245 derajat persegi
61
Hydrus
243 derajat persegi
62
Antlia
239 derajat persegi
63
Ara
237 derajat persegi
64
Leo Minor
232 derajat persegi
65
Pyxis
221 derajat persegi
66
Microscopium
210 derajat persegi
67
Apus
206 derajat persegi
68
Lacerta
201 derajat persegi
69
Delphinus
189 derajat persegi
70
Corvus
184 derajat persegi
71
Canis Minor
182 derajat persegi
72
Corona Borealis
179 derajat persegi
Dorado
179 derajat persegi
74
Norma (rasi bintang)
165 derajat persegi
75
Mensa
153 derajat persegi
76
Volans
141 derajat persegi
77
Musca
138 derajat persegi
78
Chamaeleon
132 derajat persegi
Triangulum
132 derajat persegi
80
Corona Australis
128 derajat persegi
81
Caelum
125 derajat persegi
82
Reticulum
114 derajat persegi
83
Triangulum Australe
110 derajat persegi
84
Scutum
109 derajat persegi
85
Circinus
93 derajat persegi
86
Sagitta
80 derajat persegi
87
Equuleus
72 derajat persegi
`
Crux
68 derajat persegi
Catatan:
* Serpens dibagi menjadi dua bagian: Serpens Caput (429 derajat persegi) dan Serpens Cauda (208 derajat persegi).
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_rasi_bintang_berdasarkan_luas"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar